اَلسَّلَامُے عَلَيْكُمْے وَرَحْمَةُ اللَّهےِوَبَرَكاَتُهْے
اللَّـﮬـُمَّ صـَلِِّ وَسَلِّـمْ وَبَارِكْ ؏َـلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّد وَعَلَى آلِهِ وَصَحْبِهِ وَسَلِّمْ تَسْلِيمَاً كَثِيرَاً ﷺ
بِسْــــــــــــــمِے اللّٰهِےارَّحْمٰنِ ارَّحِيْــــــــــــــمِے
Saat kita keluar rumah membaca doa “BismiLlaahi tawakkaltu ‘alAllaah, laa hawla wa laa quwwata illaa biLlaah ada baiknya membaca doa tambahan agar diri kita terhindar dari kesesatan dan disesatkan, tergelincir dan digelincirkan, zalim dan dizalimi dan bodoh dan dibodohi dalam melangkah.
Bunyi doanya sebagaimana dituntunkan Rasulullah ﷺ adalah sebagai berikut :
آللَّهُمَ إِنَّى أعُوْذُبِكَ أَنْ أَضِلَّ أَوْ أَضِلَّ , أَوْ أَزِلَّ أَوْ أُزَلَ , أَوْ أَظْلِمَ أَوْ أُظْلَمَ , أَوْ أَجْهَلَ أَوْ يُجْهَلَ عَلَىَّ
Allahumma a’udzubika an adhilla aw udhilla aw azilla aw uzalla aw adhlama aw udhlima aw ajhala aw yujhala alayya
Ya Allah, aku berlindung kepada Mu dari menjalani jalan yang sesat atau disesatkan orang, dari tergelincir atau digelincirkan orang, dari berlaku zalim atau dizalimi orang atau berlaku bodoh dari orang yang berlaku bodoh kepada diriku.
Doa diatas di abadikan oleh Abu Dawud yang diriwayatkan dari Ummu Salamah yang mengatakan bahwa tidak pernah melihat Nabi Muhammad ﷺ keluar dari rumahnya kecuali dengan menengadahkan pandangannya ke langit dan kemudian membaca doa diatas.
Ada 4 jenis yang dimohonkan perlindungan sesuai isi doa diatas:
1.Kesesatan dan disesatkan
Kesesatan itu bisa muncul karena kita memang tersesat, dan tersesat itu bisa terjadi karena ketidak tahuan. Sedangkan disesatkan adalah karena faktor lain, baik itu faktor dari setan maupun manusia lain. Kita disesatkan juga karena ketidaktahuan. Bisa juga karena sudah tahu, namun karena iman yang lemah maka diri kita mudah disesatkan sehingga tergelincir oleh godaan dan rayuan pihak lain.
2. Tergelincir atau digelincirkan
Hal ini sama dengan yang diatas, dua hal ini mendorong seseorang kearah kejahatan. Tergelincir atau sengaja di gelincirkan orang, layaknya orang yang sudah mengetahui akan kebaikan, namun masih mempunyai potensi untuk terseret maupun diseret kedalam kesesatan.
3. Berlaku zalim atau dizalimi
Sungguh ketika seseorang berlaku zalim, ia berarti telah melakukan suatu perbuatan yang merugikan, baik bagi dirinya sendiri maupun yang di zalimi. Kezaliman bisa berbentuk fisik maupun non fisik. Berbuat ingkar kepada Allah atau tidak melaksanakan perintah Nya adalah bentuk kezaliman. Begitu pula berbuat tidak adil pada sesama makhluk adalah kezaliman. Hanya saja yang pertama sang pelaku yang rugi, sedangkan yang kedua merugikan kedua belah pihak.
4. Berlaku bodoh atau di bodohi
Berlaku bodoh atau ada orang yang membodohinya. Karena, perbuatan orang bodoh itu bisa membahayakan dirinya. Sungguh menyakitkan ketika kita dipermainkan orang karena kebodohan kita; sehingga mudah diperdaya, diombang ambingkan dan sebagainya. Kebodohan adalah simbol kelemahan.
Semoga Allah melindungi kita semua dari hal hal diatas.
Comments
Post a Comment
write your comment